13.3.08

IMPROVISASI DENGAN RANGKA CERITA

Di dalam bahasa Inggris, rangka cerita itu disebut "plot". Kata itu sering dipakai di majalah kalau orang meresensi drama atau film. Adapun yang dimaksud dengan "rangka cerita", ialah garis besar cerita, atau inti cerita.

Apabila aktor ludruk, ketoprak, dagelan, lenong, atau kesenian tradisional lainya, hendak mementaskan suatu lakon, maka mereka berkumpul bersama, lalu pemimpin mereka menguraikan lakon yang dipilih. Misal, "Si Malin Kundang".


Maka diuraikan rangka ceritanya. Kemudian dibagi-bagilah peran-perannya kepada anak buahnya. Masing-masing orang yang ditunjuk segera faham apa yang ia lakukan nanti di atas pentas. Ada yang bersepakat dengan teman-temannya bagaimana nantinya jalan pertarungan, sebab memang ada adegan perkelahian. Ada lagi yang bersepakat dengan ten mainnya, agar ia diberi kesempatan untuk mengucapkan satu bait pantun. Dan, pemegang peran Ibu besepakat dengan pemegang peran Malin Kundang menganai di mana Malin Kundang berdiri, Pada saat si Ibu mengutuknya sehingga berubah menjadi batu, dan seterusnya.

Jadi sebenarnya yang 100% mereka improvisasikan hanya dialognya. Sedangkan gerakan dan kelakuan mereka diatas pentas nanti, sudah dipengaruhi oleh persepakatan dan rancangan.

Tidak ada komentar: